Perambatan Sinyal pada Sel Saraf - Makalah Biofisika





 Makalah Biofisika

“Perambatan Sinyal pada Sel Saraf”



Dosen Pengampu:

Dr. Ratnawulan, M.Si.

 

Kelompok 3

Alifa Mahmudya Jasmine    (19034003)

Muhammad Ilham Nugraha (19034024)

Krisdayanti                           (1712140001)

 

 

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang " Perambatan Sinyal pada Sel Saraf." dengan sebaik-baiknya. Pengusunan makalah ini dalam rangka memenuhi satu di antara tugas mata kuliah Biofisika yang diampu oleh Ibu Dr. Ratnawulan, M.Si. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan akan Perambatan Sinyal pada Sel Saraf. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah. Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan.  Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan dan mengambil manfaat dari karya ini.

 

Padang,    Desember  2020

 

    Penulis



BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

Sistem saraf merupakan hal terpenting bagi tubuh manusia, sistem saraf adalah sistem organ yang meregulasi dan mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia [Priadi, 2009]. Sistem saraf terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia [Sukardi, 1985].

 

1.2. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana cara kerja sistem saraf dan struktur pada sel saraf?
  2. Bagaimana distribusi muatan pada sel saraf, distribusi arus, potensial aksi?
  3. Bagaimana sistem penjalaran elektrotonus, penjalaran Saltatori, dan model Hodgkin-Huxley, dan persamaan kabel?
  4. Bagaimana mengatasi gangguan pada saraf?
  5. Bagaimana Cara Menjaga Diri dari Kerusakan Sistem Saraf?

1.3. Tujuan

  1. Untuk mengetahui cara kerja sistem saraf dan struktur pada sel saraf
  2. Untuk mengetahui distribusi muatan pada sel saraf, distribusi arus, potensial aksi
  3. Untuk mengetahui sistem penjalaran elektrotonus, penjalaran Saltatori, dan model Hodgkin-Huxley, dan persamaan kabel
  4. Untuk mengetahui mengatasi gangguan pada saraf
  5. Untuk mengetahui Cara Menjaga Diri dari Kerusakan Sistem Saraf

BAB II

PEMBAHASAN

 

APA ITU SISTEM SARAF?

Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh.  Beberapa fungsi sistem saraf yang sering didengar adalah untuk berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ tubuh.

Struktur Saraf



Adapun strukturnya yaitu:

  1. Dendrit
  2. Badan Sel
  3. Inti sel (Nukleus)
  4. Akson (Neurit)
  5. Selubung Mielin
  6. Sel Schwann
  7. Nodus Ranvier
  8. Akson Terminal

Distribusi muatan pada syaraf

sinyal sinyal pada sel sel saraf disampaikan melalui sinyal listrik. sinyal listrik ini dapat terjadi karena adanya perbedaan muatan di dalam dan luar sel. perbedaan muatan ini dapat diukur menggunkan voltmeter yang terhubung dengan elektroda pembanding dan mikro elektroda perekam

Susuna muatan pada setiap permukaan membran sel saraf menyerupai kapasitor bermuatan. Medan listrik di antara kapasitor pelat sejajar adalah seragam, sehingga dapat dihitung medan listrik membran sel dengan menggunakan persamaan:

Dimana E adalah medan listrik. Dengan demikian gaya yang dihasilkan oleh medan ini terhadap suatu ion positif dapat diperloeh dengan persamaan:


Distribusi Arus pada Sistem Saraf



dimana I adalah arus listrik, delta Q adalah muatan yang mengalir melalui penampang, dan delta t adalah selang waktu.


Potensial Aksi pada Sistem Saraf

Potensial aksi merupakan suatu perubahan yang cepat pada membran sel saraf dengan proses depolarisasi, repolarisasi, dan hiperpolarisasi. proses ini akan mengantarkan impuls dari ujung sel saraf ke ujung sel saraf lainnya, dan impuls akan diantarkan dari sel saraf satu ke sel saraf lainnya hingga ke tujuan.

Potensial Electrotonus

Potensial elektrotonik adalah perubahan pada potensial membran saraf yang tidak menimbulkan pembentukan arus oleh potensial aksi.


Persamaan Kabel

Teori kabel berguna dalam memahami bagaimana arus mengalir didalam akson sebuaf neuron. Teori ini dapat direpresentasikan dengan persmaaan diferensial parsial



Penjalaran Saltatori

Penjalan saltatori berasal dari Bahasa latin saltare yang berarti melompat. Penjalaran saltatori adalah melompatnya potensial aksi di akson yang diselubungi selubung myelin dari salah satu nodus renvier ke nodus renvier lainnya. Bagian nodus renvier yang tidak ditutupi selubunglah satu satunya tempat di akason dimana ion dapat bertukar

 



Model Hodgkin-Huxley

Model Hodgkin-Huxley menjelaskan bahwa pada membran Neuron terdapat saluran-saluran khusus yang hanya dapat dimasuki oleh ion-ion tertentu, yaitu Potassium (saluran untuk ion K), Sodium (saluran untuk ion Na), dan saluran Leakage (saluran untuk ion L) yang bisa menyebabkan transmisi potensial aksi impuls sel saraf.

 


Penyakit Pada Sistem Saraf

 

1. Amnesia

Merupakan gangguan pada otak yang disebabkan oleh kecelakaan atau cidera yang menyebabkan trauma pada kepala (geger otak) sehingga penderita mengalami kebingungan dan kehilangan ingatan. Amnesia bersifat sementara atau permanen tergantung dari seberapa parahnya trauma yang diderita oleh otak.

 

2. Epilepsi

Disebabkan oleh adanya gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf, orang yang menderita penyakit tumor otak, trauma pada kepala, penggunaan obat-obat bius, dan penderita cacat otak bawaan. Ciri-ciri orang yang terkena epilepsi adalah mengalami kejang-kejang hingga mulutnya keluar busa. Epilepsi disebut juga dengan penyakit ayan. Penderitanya sering mengalami kejang-kejang yang mendadak dan berulang-ulang tanpa alasan.

 

3. Stroke

Merupakan penyakit yang terjadi karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah didalam otak sehingga otak menjadi rusak. Penyumbatan ini disebabkan karena adanya penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis), juga penyumbatan karena suatu emboli. Penderita stroke biasanya terlihat dari wajahnya yang tidak simetris.

 

4. Sakit Kepala

Pada umumnya disebabkan karena melebarnya pembuluh darah pada daerah selaput otak. Pelebaran pembuluh darah ini umumnya merupakan penyakit tersendiri tetapi merupakan bagian dari timbulnya gejala penyakit yang lebih serius.

 

5. Neuritis

Merupakan kelainan pada sistem saraf yang disebabkan karena adanya tekanan, pukulan, keracunan, patah tulang atau kekurangan vitamin B. Penyakit ini menjadikan penderitanya sering mengalami kesemutan.

 

6. Parkinson

Merupakan kelainan yang disebabkan karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Penderita kelainan ini biasanya sering mengalami tangan gemetaran saat sedang  beristirahat, susah gerak, mata sulit untuk berkedip, dan otot terasa kaku sehingga kaki menjadi kaku saat berjalan atau bergerak.

 

7. Polio

Disebabkan karena infeksi virus polio pada sumsum tulang belakang. Pada umumnya virus ini menyerang anak-anak. Virus polio ini dapat menimbulkan demam, kelumpuhan, sakit kepala yang berakhir pada hilangnya refleks, dan mengecilnya otot. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi polio. Jika penyakit ini sudah timbul maka tidak dapat diobati.

 

8. Transeksi

Merupakan kelainan pada sistem saraf terutama pada medulla spinalis karena jatuh atau tertembak. Akibatnya penderita akan mengalami hilangnya segala rasa atau mati rasa.

 

9. Hidrosefalus

Merupakan kelainan yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak atau penumpukan cairan didalam otak yang menyebabkan pembengkakan didalam otak. Gangguan ini menyebabkan cairan bertambah banyak yang kemudian akan menekan jaringan pada otak di sekitarnya terutama pada pusat-pusat saraf vital.

 

10. Afasia

Merupakan kelainan pada fungsi bicara pada seseorang karena adanya kelainan otak. Penderita ini dak memiliki kemampuan untuk berbicara dan mengerti bahasa lisan.

 

11. Ataksia

Merupakan kelainan yang terjadi disebabkan karena sel-sel saraf didalam otak kecil rusak atau mengalami degenerasi. Akibatnya penderita ataksia akan mengalami kesulitan dalam berbicara, menelan, menggerakkan mata dan kesulitan dalam melakukan berbagai gerakan.

 

12. Meningitis

Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi virus atau bakteri pada meninges (selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang). Penyakit ini bersifat ringan namun dapat berkembang menjadi lebih parah tergantung pada penyebabnya. Gejala meningitis yang harus diwaspadai adalah: demam, sakit kepala berlebih, leher terasa kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit.


 

Mengatasi gangguan saraf

Pada banyak kasus, kerusakan saraf tidak bisa disembuhkan secara total. Tapi ada beberapa penanganan untuk mengurangi gejalanya. Tujuan pertama pengobatan sakit saraf adalah untuk menangani kondisi medis yang menjadi penyebabnya serta mencegah kerusakan saraf lebih lanjut. Beberapa di antaranya adalah:

 

l  Memberikan pereda rasa sakit, antidepresan trisiklik, atau beberapa obat antikejang untuk mengurangi nyeri saraf.

l  Memperbaiki gizi.

l  Mengganti obat, jika obat menyebabkan kerusakan saraf.

l  Fisioterapi, misalnya terapi listrik.

l  Pembedahan untuk mengatasi tekanan atau trauma pada saraf.

l  Transplantasi saraf

 

menjaga diri dari kerusakan sistem saraf

l  Kesehatan sistem saraf bisa senantiasa terlindungi dengan melakukan langkah-langkah ini.

 

l  Olahraga secara teratur dapat membuat tubuh sehat, termasuk saraf.

 

l  Berhenti merokok dan hindari paparan asapnya. Rokok mengandung zat-zat yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel saraf.

 

l  Hindari trauma, terutama pada sistem saraf pusat, yaitu kepala dan tulang belakang.

l  Konsumsi makanan bernutrisi seperti buah, sayuran, dan biji-bijian yang mengandung vitamin B6 dan B12.

 


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Sinyal-sinyal pada sel sel saraf disampaikan melalui sinyal listrik. sinyal listrik ini dapat terjadi karena adanya perbedaan muatan di dalam dan luar sel. perbedaan muatan ini dapat diukur menggunkan voltmeter yang terhubung dengan elektroda pembanding dan mikro elektroda perekam. Potensial aksi merupakan suatu perubahan yang cepat pada membran sel saraf dengan proses depolarisasi, repolarisasi, dan hiperpolarisasi. proses ini akan mengantarkan impuls dari ujung sel saraf ke ujung sel saraf lainnya, dan impuls akan diantarkan dari sel saraf satu ke sel saraf lainnya hingga ke tujuan. Teori kabel berguna dalam memahami bagaimana arus mengalir didalam akson sebuaf neuron. Penjalan saltatori berasal dari Bahasa latin saltare yang berarti melompat. Model Hodgkin-Huxley menjelaskan bahwa pada membran Neuron terdapat saluran-saluran khusus yang hanya dapat dimasuki oleh ion-ion tertentu. Penyakit pada sistem saraf antara lain Amnesia, Meningitis, dll. Cara mengatasi gangguan saraf yaitu dengan Berhenti merokok dan hindari paparan asapnya. Rokok mengandung zat-zat yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel saraf.

 

3.2 Saran

Untuk  dapat  memahami  sistem saraf,  selain  membaca  dan  memahami  materi-materi dari  sumber  keilmuan  yang  ada  (buku,  internet,  dan  lain-lain) kita  harus  dapat  mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Callister, William.D, 1994, Material Science and Engineering An Introduction, Edisi 3, John Willey & Sons, Inc, USA.

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung :Yrama

 Widya Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung : Sekolah Tinggi Farmasi

dihapus