TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF - MAKALAH BIOFISIKA

 


MAKALAH BIOFISIKA

TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 13

Angeline Chika Rorensia (19034004)

Febrina susanti (19034010)

Endar Sabila (19034007)

Ratna sari (19034029)

 

DOSEN PEMBIMBING

RATNA WULAN, S.Pd, M.Pd

 

 

 

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………........................1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………..3

a.       Latar Belakang…………………………………………………………………………………………..3

b.      Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………......3

c.       Tujuan………………………………………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………...5

1.      Pengertian Teknik Perunut Radioaktif……………………………………………………......5

2.      Dasar Aplikasi Teknik Perunut Radioaktif…………………………………………….........5

3.      Metode Yang Dapat Digunakan Teknit Purunut Radioaktif………………………….5

4.      Faktor- Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penggunaan Perunut  Radioaktif………………………………………………………………………………………………..7

5.      Manfaatan Teknik Perunut Radioaktif……………………………………………………..7

6.      Jenis gelombang elektromagnetik……………………………………………………………...8

7.      Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik……………………………………………………..11

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………………………………………….16

1.       Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..16

  1. Saran………………………………………………………………………………………………………16

 

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………….....17


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Teknik Perunut Radioaktif ”.

Makalah ini berisi tentang konsep teknik perunut radioaktif

Penulisan makalah ini tidaklah lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1.      ALLAH SWT

2.      Orangtua yang selalu memberikan dukungan serta do’a restu yang tak pernah henti

3.      Teman-teman yang selalu memberi masukan dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu, kami meminta saran serta kritik yang membangun agar kedepannya kami dapat membuat suatu makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk kita semua.


BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Radiasi dan radioisotop telah lama dikenal manusia, yaitu sejak ditemukanya teknik perunut oleh Hevesy pada tahun 1923, sehingga menambah kemajuan teknik nuklir untuk di gunakan dibidang kedokteran dan industri. Ada beberapa sumber radiasi dilingkungan kita, antara lain televesi, lampu penerangan, komputer. Selain itu ada sumber - sumber radiasi yang berisi unsur alamiah yaitu berada di air, udara dan lapisan bumi. Sumber radiasi dari unsur alamiah adalah thorium dan uranium berada di lapisan bumi, sedangkan karbondan radon berada di udara. Sumber radiasi yang berada di air adalah tritium dandeuterium. !ika ditinjau jenisnya radiasi terdiri dari alpha, beta, gamma, sinar-X dan neutron. Selain sumber radiasi alami terdapat juga sumber radiasi buatan manusia. Ada dua sumber radiasi buatan manusia yaitu sumber radiasi pengion dan non pengion.Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan sel-sel hidup. Jenis radiasi pengion adalah alpha, beta,gamma, neutron dan sinar-X. Radiasi nonpengion adalah jenis radiasi yang tidak menyebabkan ionesasi apabila berinteraksi dengan ion-ion hidup. Jenis radiasinya meliputi gelombang radio, televisi, gelombang radar dan lain-lainya. Suatu unsur dikatakan radioisotop atau isotop radioaktip ialah apabilaunsur tersebut dapat memancarkan radiasi. ada umumnya radioisotop digunakanuntuk berbagai keperluan seperti dalam bidang kedokteran dan industri.Radioisotop yang digunakan tersebut tidak terdapat di alam, disebabkan +aktu paruh dan beberapa faktor lainnya yang kurang memenuhi persyaratan

B.      Rumusan Masalah

1.      Menjelaskan tentang metoda perunut radioaktif dan penggunaannya ?

2.      Menerapkan pengetahuan tersebut pada situasi yang sesuai ?

3.      Jenis radiasi elektromagnetik dan sifatnya ?

4.      Efek radasi elektromagnetik ?

C.      Tujuan

  1. Mengetahui tentang metoda perunut radioaktif dan penggunaannya
  2. Mengetahui penerapan pengetahuan tersebut pada situasi yang sesuai
  3. Mengetahui Jenis radiasi elektromagnetik dan sifatnya
  4. Mengetahui efek radasi elektromagnetik

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

1.      Pengertian Teknik Perunut Radioaktif

       Perunutan merupakan suatu proses pemanfaatan senyawa yang telah ditandai dengan isotop atau radioisotop untuk menjadi bagian dari sistem biologi atau mekanik sehingga diketahui mekanisme yang terjadi atau diperoleh suatu hasil pengukuran.

Teknik perunut adalah suatu teknik yang digunakan untuk tujuan mendapatkan informasi perilaku dari obyek dengan cara menandai obyek tersebut dengan suatu bahan tertentu. Yang dimaksud dengan obyek disini adalah suatu sistem yang dinamis, artinya bahwa sistem atau bagian dari sistem tersebut mengalami perubahan sebagai fungsi dari ruang dan atau waktu. Sebagai contoh dari sistem dinamis itu misalnya aliran suatu populasi masa atau material induk. Sedang yang dimaksudkan dengan bahan tertentu adalah bahan perunut itu sendiri. Dalam sistem yang dinamis bahan perunut bercampur dengan aliran populasi masa. Informasi yang ingin diketahui dari sistem tersebut diperoleh dengan cara mendeteksi perunut yang telah bercampur homogen dengan aliran masa dari sistem.

 

2.      Dasar Aplikasi Teknik Perunut Radioaktif

a)     teknik perunut dengan isotop stabil adalah sifat kimia spesifik dari unsur yang digunakan dengan berat molekul yang berbeda. Contoh isotop stabil adalah 15N, 52Cr, 13C, dan lainnya. Alat yang digunakan untuk mengukur isotop stabil seperti massatomic spektrofotometer, X-ray flourescene (XRF), dan Neutron Atomic Absorbtion (NAA).

b)     teknik perunut dengan radioisotop adalah paparan aktivitas dari masing-masing unsur yang digunakan.  

Contoh radioisotop adalah 14C, 45Ca, 32P, 3H. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur aktivitas paparannya adalah Liquid Scintilation Counter (LSC), Gamma Counter.

 

3.      Metode Yang Dapat Digunakan Teknit Purunut Radioaktif Antara Lain:

 

a)     Analisa Pengaktivan Neutron

Proses aktivasi adalah proses reaksi inti dimana unsur-unsur yang semula tidak radioaktif berubah sifatfisikanya menjadi radioaktif sehingga dapat memancarkan radiasi. Proses aktivasi yang paling umumdisebabkan oleh penyerapan neutron oleh inti atom suatu unsur, dan unsur yang teraktivasi akanmenjadi radioaktif yang dapat memancarkan radiasi, umumnya adalah radiasi gamma.Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang kedokteran adalah untuk memeriksa kandungan unsur-unsur kelumit di dalam tubuh dengan teknik analisa pengaktivan neutron (APN).  teknik APN dapat dimanfaatkan untuk menentukan kandungan mineral-mineral dalam tubuh, terutama terhadap unsur-unsur yang kadarnya dalam plasma darah maupunjaringan sangat rendah.

b)     teknik PGNAA

Alat ini mampu mendeteksi radiasi gamma yang dipancarkan oleh suatu atom langsung dalamselang waktu 10-15 detik. Dalam bidang kedokteran, teknik PGNAA dipakai untuk menganalisa seluruhtubuh secara in-vivo dalam memperkirakan kandungan calsium (Ca) dalam tulang serta kandungan iodin(I) dalam kelenjar gondok. Unsur-unsur vital lainnya dalam tubuh seperti hidrogen (H), carbon (C),nitrogen (N), kalium (K) dan besi (Fe) juga dapat diukur menggunakan metode ini. Metode ini jugadapat dipakai untuk menentukan kandungan cadmium (Cd) dalam hati dan ginjal.

c)      Spektrometri Sinar Gamma

Apabila radiasi gamma memasukitabung detektor, maka akan terjadi interaksi antara radiasi gamma dengan bahan NaI(Tl). Interakasi itudapat menghasilkan efek foto listrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Karena interaksi inimaka elektron-elektron atom bahan detektor akan terpental keluar sehingga atom-atom itu beradadalam keadaan tereksitasi.

d)     Analisa Kualitatif dan Kuantitatif

Setiap unsur radioaktif memancarkanradiasi dengan energi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, analisa kualitatif dapat dilakukan dengancara menentukan letak (nomor salur) munculnya spektrum radiasi gamma. Dari analisa ini dapat diketahui jenis-jenis unsur yang terdapat di dalam sampel. Analisa kuantitatif dilakukan melaluipengukuran tinggi atau luas kurva spektrun radiasi gamma tersebut. Dari analisa ini dapat ditentukan  jumlah unsur-unsur yang terdapat di dalam sampel.

 

4.      Faktor- Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penggunaan  Perunut  Radioaktif 

I)  Waktu paro,

Aktivitas     perunut     radioaktif     akan    bcrk urang dengan  sendirinya  tergantung   dari waktu  paronya, oleh   karenanya    aktivitas    tcrukur    harus   sclalu dikoreksi  dengan  waktu  paronya.

2)  Jenis  radiasi  clan tenaga  radiasi

Agar aktivitas  radiasi  dapat  diukur dari luar sistem dan  paparan  yang  diterima  pekerja  radiasi  rendah maka dipilih jenis radiasi  gamma  atau beta dengau tenaga  rendah.

3) Tingkat  radioroksisitas

Agar   tidak   membahayakan    dipilih  yang    tingkat radiotoksisitas     rendah,    dan   jurnlah   radioisotop yang    nantinya     terlepas     kc    liugkungau    tidak melebihi  konsentrasi   maksimum  yang diizinkan.

 

5.      Manfaatan Teknik Perunut Radioaktif

                a.         Bidang Pertanian

                               a.

1.      Efesiensi pemupukan tanaman dengan teknik perunut. Radioisotop yang digunakan sebagai      perunut  dalam penelitian efesiensi pemupukan tanaman adalah fosfor-32 (32P). Teknik perunut dengan radioisotop akan memberikan  cara pemupukan yang tepat dan hemat

2.      Pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi radiasi

3.      Pengendalian hama tanaman dengan teknik serangga mandul

4.      Penyimpanan makanan

 

                b.         Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai jenis penyakit, antara lain:

1. Talium-201 (Ti-201) untuk mendeteksi kesehatan jantung

2. Iodin-131 (I-31) untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid (gondok)

3. Xenon-133 (Xe-133) untuk mendeteksi penyakit paru paru

 

                 c.          Bidang Industri

1. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut. Dalam hal ini piston, ring, dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang  sama.

2. Pemekrisaan material menggunakan teknik radiografi dengan sinar gamma

                d.         Bidang Hidrologi

1. Untuk mempelajari kecepatan aliran sungai

2. Untuk menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah

 

6.      Jenis gelombang elektromagnetik

 

Terdapat 7 spektrum pada gelombang elektromagnetik,  yaitu sebagai berikut.

 

1. Gelombang radio

Gelombang radio merupakan spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang terbesar dan frekuensi terkecil. Gelombang ini dihasilkan oleh elektron pada kawat penghantar. Elektron tersebut nantinya akan menghasilkan arus bolak-balik pada kawat. Gelombang radio dipancarkan melalui transmitter (antena pemancar) dan diterima oleh receiver (antena penerima).

 

2. Gelombang mikro

Gelombang mikro merupakan spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi terkecil kedua setelah gelombang radio. Frekuensi gelombang mikro adalah 1010 Hz dengan panjang gelombang 3 mm. gelombang mikro biasa dimanfaatkan untuk kepentingan deteksi bawah laut menggunakan radar, membantu pendaratan pesawat, dan sebagainya.

 

3. Sinar inframerah

Sinar inframerah memiliki frekuensi lebih besar daripada gelombang mikro. Frekuensi sinar inframerah berada di rentang 1011 Hz – 1014 Hz. Artinya, panjang gelombang sinar inframerah lebih kecil daripada gelombang radio dan gelombang mikro.

 

Sinar inframerah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di bidang kedokteran untuk terapi saraf dan penyembuhan penyakit encok, di bidang militer untuk melihat di tempat gelap atau berkabut, di bidang elektronika untuk remote control, dan masih banyak lainnya.

 

4. Cahaya tampak

Jika di spektrum sebelumnya kamu tidak bisa melihat wujud gelombangnya, tidak demikian dengan cahaya tampak. Warna-warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu merupakan bentuk spektrum cahaya tampak. Cahaya tampak memiliki frekuensi sekitar 1015 Hz dengan panjang gelombang 400 nm – 800 nm.

 

Panjang gelombang terpendek dari cahaya tampak dimiliki oleh cahaya ungu. Artinya, cahaya ungu memiliki frekuensi dan energi terbesar dibandingkan warna lainnya. Sementara itu, panjang gelombang terpanjang dimiliki oleh cahaya merah. Aplikasi cahaya tampak bisa kamu lihat pada laser.

 

5. Sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet atau biasa disingkat sinar UV merupakan spektrum gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi 1015 – 1016 Hz. Panjang gelombang sinar UV adalah 10 – 100 nm. Sinar UV dihasilkan oleh radiasi sinar Matahari.

 

6. Sinar X

Sinar X merupakan spektrum gelombang elektromagnetik dengan frekuensi atau energi terbesar kedua setelah sinar gamma. Frekuensi sinar X berada di kisaran 1016 – 1020 Hz. Sinar ini ditemukan oleh Wilhelm Rontgen. Itulah mengapa sinar X juga biasa disebut sinar Rontgen. Sinar X dihasilkan oleh aktivitas elektron berkecepatan tinggi yang menumbuk logam. Tumbukan antara elektron dan logam disertai pelepasan energi dalam bentuk radiasi sinar X. Oleh karena energinya sangat besar, tak heran jika sinar X mampu menembus logam dan tulang manusia.

 

7. Sinar gamma

Sinar gamma merupakan spektrum gelombang elektromagnetik dengan energi tertinggi. Hal itu dikarenakan sinar gamma memiliki frekuensi tertinggi di antara spektrum gelombang elektromagnetik lainnya, yaitu 1020 – 1025 Hz. Mengingat energi sinar gamma sangat besar, tak heran jika sinar ini bisa menembus logam beberapa sentimeter. Sinar gamma dihasilkan oleh aktivitas radioaktif atau atom-atom yang tidak stabil di reaksi inti.

 

Untuk rentang frekuensi bisa dilihat dari gambar berikut.



7.      Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik

 

Adapun sifat gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut.

 

·         Memiliki kecepatan konstan di ruang hampa, yaitu sebesar 3 × 108 m/s.

·         Tidak dipengaruhi oleh medan listrik maupun medan magnet karena tidak bermuatan listrik.

·         Termasuk gelombang transversal.

·         Energinya bergantung pada besarnya frekuensi. Hal itu didasarkan pada persamaan Planck berikut.


 

Keterangan:

E = energi radiasi (J);

 h = konstanta Planck = 6,6 × 1034 Js;

 f = frekuensi (Hz);

 c = kelajuan cahaya = 3 × 108 m/s; dan

 λ = panjang gelombang (m).

 

Manfaat Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan. inilah manfaat gelombang elektromagnetik.

1. Gelombang radio

Gelombang yang digunakan sebagai gelombang pembawa audio (suara). Biasanya kamu kenal sebagai radio.

2. Gelombang mikro

Adapun manfaat gelombang mikro adalah sebagai berikut.


· Pemanas makanan (microwave).

· Untuk komunikasi pada teknologi RADAR.

· Menganalisis struktur atomik dan molekul.

· Memandu pendaratan pesawat.

· Mendeteksi keberadaan suatu objek.

 

3. Sinar inframerah

Adapun manfaat sinar inframerah adalah sebagai berikut

· Untuk terapi fisik, misalnya menyembuhkan penyakit cacar dan encok.

· Untuk fotografi pemetaan sumber daya alam.

· Digunakan pada remote control.

· Mengeringkan cat kendaraan dengan cepat pada industri otomotif.

 

4. Cahaya tampak

Untuk cahaya tampak, memiliki manfaat berikut ini.

· Sinar laser digunakan pada bidang telekomunikasi untuk menyalurkan suara, gambar, atau sinyal melalui serat optik.

· Sinar laser digunakan di bidang kedokteran sebagai alat untuk mendiagnosis penyakit.

· Di bidang industri, sinar laser digunakan untuk mengelas dan memotong lempengan baja.

 

5. Sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet bisa dimanfaatkan untuk hal-hal berikut.

· Proses fotosintesis atau asimilasi pada tumbuhan.

· Pembentukan vitamin D.

· Membunuh kuman penyakit.

· Mensterilkan ruangan.

· Memeriksa keaslian tanda tangan di dunia perbankan.

 

6. Sinar X

Sinar X bisa dimanfaatkan untuk hal-hal berikut.

· Memotret organ-organ dalam tubuh seperti tulang, jantung, dan paru-paru.

· Menganalisis struktur bahan atau kristal.

· Mendeteksi keretakan atau cacat pada logam.

· Memeriksa barang-barang di bandara.

7. Sinar gamma

Sinar gamma bermanfaat untuk hal-hal berikut.

· Terapi kanker.

· Sterilisasi peralatan rumah sakit.

· Sterilisasi makanan kemasan.

· Pembuatan varietas tanaman unggul tahan hama.

· Mengurangi populasi hama.

Efek Biologis Radiasi Elektromagnetik

 

Studi mengenai efek biologis akibat paparan gelombang elektromagnetik (RF/MW) telah dimulai sejak tahun 1950-an dan mendekati tahun 1990-an telah ada lebih dari 10.000 studi yang telah dipublikasikan ke seluruh dunia. Efek biologis akibat paparan gelombang clektrvmcguetik telah banyak dikemukakan, tetapi masih banyak yang terkait dengan efek pemanasan yang biasa disebut efek termal. Namun demikian studi akhir-akbir ini sudah mulai dipisahkan antara efek radiasi elektromagnetik deogan mekanisme termal.

 

Jika efek biologis sebagian besar disebabkan oleh pemanasan, kita katakan bahwa kita memiliki efek termal dan apabila efek biologis tidak dapat dikaitkan dengan pemanasan disebut efek non-termal. Efek termal bertalian dengan penyinaran yang lebih besar daripada 10 W per am?. sedangkan efek non-termal pada umumnya untuk penyinaran kurang dari 10mW per cm

 

David Halliday et al. (1984) mengemukakan bahwa efek biologis yang ditimbulkan akibat paparan radiasi elektromagnetik meliputi


· perubahan pada permeabilitas membran sel terhadap Potassium (P), Sodium (S) dan Kalsium (Ca).

· perubahan komposisi atau perilaku pembentukan darah dan sel imunologi.

· perubahan pertukaran ion Kalsium (Ca) dalam jaringan saraf.

· perubahan susunan/pola dari neurocacuron saraf

· perubahan tingkatan kanker yang berhubungan dengan enzim.


Adapun sebagian besar efek biologis yang membahayakan pada manusia akibat dari mikrogelombang dapat dikaitkan dengan "byperthemis". Hal ini terutama meliputi kerusakan pada mata dan testis).  Radiasi mikrogelombang melalui pemanasan dan melalui suatu mekanisme non-termal, membangkitkan suatu rangkaian peristiwa yang akhirnya menimbulkan katarak Sedangkan fungsi testis sangatlah dipengaruhi oleh suhu. Pada umumnya suhu testis yang berada di luar iti tubuh sekitar 2°C kurang dari suhu tubuh sebesar 37°C. Naiknya suhu testis bahkan hanya sampai dengan 37°C akan menyebabkan depresi spermatogenesis. Efek ini akan berbalik dan spermatagonis akan kembali  normal bilamana suhu testis diperendah .

 

Meskipun mekanisme biologis bagi efek non-termal belum dapat diketahui secara jelas, namun banyak efek yang telah diamati di laboratorium. Di negara Eropa Timur telah dilaporkan tentang efek fisiologis terhadap para pekerja yang memiliki riwayat penyinaran mikrogelombang tingkat rendah (<10 mW/cm²) yang berkepanjangan.


BAB III

KESIMPULAN

 

 

A.KESIMPULAN

1.Penggunaan zat radioaktif yang sangat luas dewasa ini dapat menimbulkan berbagai sensasi dalam kehidupan.

2. Zat radioaktif dan radioisotop yang berperan besar dalam ilmu kedokteranya itu untuk mendeteksi berbagai penyakit serta digunakan untuk terapi.

3. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radio isotop memudahkan aktivitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.

B.SARAN

1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai satu fenomena yang menakutkan.

2. Penggunaan radioaktif dan radioisotop hendaknya dibarengi pengetahuan dan teknologi yang tinggi.

3. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ridayina, woro. vol. VII no. 1/1997. Efek biologis dari paparan radiasi elektromagnetik.

https://www.google.com/amp/s/www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gelombang-elektromagnetik-fisika-kelas-12/amp/

dihapus